Kebiasaan Nabi & Orang Sholih Di Pagi Hari
Minggu, 03 Februari 2013
0
komentar
LOVE ISLAM - Sesungguhnya agama itu mudah. Tidak ada seorangpun yang membebani
dirinya di luar kemampuannya kecuali dia akan dikalahkan. Hendaklah
kalian melakukan amal dengan sempurna (tanpa berlebihan dan menganggap
remeh). Jika tidak mampu berbuat yang sempurna (ideal) maka lakukanlah
yang mendekatinya. Perhatikanlah ada pahala di balik amal yang selalu
kontinu. Lakukanlah ibadah (secara
kontinu) di waktu pagi dan waktu setelah matahari tergelincir serta
beberapa waktu di akhir malam.” (HR. Bukhari no. 39. Lihat penjelasan
hadits ini di Fathul Bari). Al Jauhari mengatakan bahwa yang dimaksud
‘al ghodwah’ adalah waktu antara shalat fajar hingga terbitnya matahari.
(Lihat Fathul Bari 1/62, Maktabah Syamilah).
Jelas sudah bahwa dalam ajaran Islam, waktu pagi menempati sesuatu yang sangat penting dalam perjalanan hidup sepanjang hari. Ibaratnya, pagi adalah jenderal. Berikut adalah kebiasaan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang shalih setiap pagi.
Jelas sudah bahwa dalam ajaran Islam, waktu pagi menempati sesuatu yang sangat penting dalam perjalanan hidup sepanjang hari. Ibaratnya, pagi adalah jenderal. Berikut adalah kebiasaan Nabi Muhammad SAW dan orang-orang shalih setiap pagi.
Kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
An Nawawi dalam Shohih Muslim membawakan bab dengan judul ‘Keutamaan
Tidak Beranjak Dari Tempat Shalat Setelah Shalat Shubuh Dan Keutamaan
Masjid’. Dalam bab tersebut terdapat suatu riwayat dari seorang tabi’in,
Simak bin Harb. Beliau rahimahullah mengatakan bahwa dia bertanya
kepada Jabir bin Samuroh : “Apakah engkau sering menemani Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam duduk?”. Jabir menjawab : “Iya. Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya tidak beranjak dari tempat
duduknya setelah shalat shubuh hingga terbit matahari. Apabila matahari
terbit, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri (meninggalkan
tempat shalat). Dulu para sahabat biasa berbincang-bincang (guyon)
mengenai perkara jahiliyah, lalu mereka tertawa. Sedangkan beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya tersenyum saja.” (HR. Muslim no.
670).
Al Qadhi mengatakan bahwa inilah sunnah yang biasa
dilakukan oleh salaf dan para ulama. Mereka biasa memanfaatkan waktu
tersebut untuk berdzikir dan berdo’a hingga terbit matahari.” (Syarh An
Nawawi ‘ala Muslim, 8/29, Maktabah Syamilah).
Kebiasaan Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu :
Dari Abu Wa’il, dia berkata, “Pada suatu pagi kami mendatangi Abdullah
bin Mas’ud selepas kami melaksanakan shalat shubuh. Kemudian kami
mengucapkan salam di depan pintu. Lalu kami diizinkan untuk masuk. Akan
tetapi kami berhenti sejenak di depan pintu. Lalu keluarlah budaknya
sembari berkata, “Mari silakan masuk.” Kemudian kami masuk sedangkan
Ibnu Mas’ud sedang duduk sambil berdzikir.
Ibnu Mas’ud lantas berkata, “Apa yang menghalangi kalian padahal aku telah mengizinkan kalian untuk masuk?”
Lalu kami menjawab, “Tidak, kami mengira bahwa sebagian anggota keluargamu sedang tidur.”
Ibnu Mas’ud lantas bekata, “Apakah kalian mengira bahwa keluargaku
telah lalai?”. Kemudian Ibnu Mas’ud kembali berdzikir hingga dia mengira
bahwa matahari telah terbit. Lantas beliau memanggil budaknya, “Wahai
budakku, lihatlah apakah matahari telah terbit.” Si budak tadi kemudian
melihat ke luar. Jika matahari belum terbit, beliau kembali melanjutkan
dzikirnya. Hingga beliau mengira lagi bahwa matahari telah terbit,
beliau kembali memanggil budaknya sembari berkata, “Lihatlah apakah
matahari telah terbit.” Kemudian budak tadi melihat ke luar. Jika
matahari telah terbit, beliau mengatakan : “Segala puji bagi Allah yang
telah menolong kami berdzikir pada pagi hari ini.” (HR. Muslim no. 822)
Keadaan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah :
Ketika menjelaskan faedah dzikir bahwa dzikir dapat menguatkan hati dan
ruh, Ibnul Qayim mengatakan, “Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah suatu saat
shalat shubuh. Kemudian (setelah shalat shubuh) beliau duduk sambil
berdzikir kepada Allah Ta’ala hingga pertengahan siang. Kemudian
berpaling padaku dan berkata, ‘Ini adalah kebiasaanku di pagi hari. Jika
aku tidak berdzikir seperti ini, hilanglah kekuatanku’ –atau perkataan
beliau yang semisal ini-.” (Al Wabilush Shoyib min Kalamith Thoyib,
hal.63, Maktabah Syamilah).
sumber: islampos.com
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kebiasaan Nabi & Orang Sholih Di Pagi Hari
Ditulis oleh Love Islam
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://loveislaminfo.blogspot.com/2013/02/kebiasaan-nabi-orang-sholih-di-pagi-hari.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Love Islam
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar